Rabu, 20 Januari 2010

PACARAN, WHY NOT ?

Zaman sekarang yang namanya pacaran sudah tidak menjadi hal yang baru buat para remaja. Tidak ada salahnya kita berpacaran tetapi inget kata orang tua, ” Asal jangan sampai kebablasan…
Yupz, maksudnya kebablasan itu adalah jangan sampai kita salah jalur yang nantinya mengakibatkan menikah muda atau malah jadi beban hidup. Lalu bagaimana sosulinya ? Pacaran sehat adalah jawaban dari semua tanya. Nah, sekarang mari kita bahas bagaimana pacaran yang sehat itu ?

  1. Sehat Fisik
    Sehat fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik lebih kuat dari cewek, tapi bukan berarti bisa seenaknya menindas kaum cewek. Pokoknya dilarang saling memukul, menampar, apalagi menendang. (He…he…he…)
  2. Sehat emosional
    Hubungan dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian dan adanya keterbukaan. Jangan sampai kita mengumbar ego karena yang namanya pacaran kan berarti kita harus saling memahami dan saling memberi. Jadi jangan egois ya…
  3. Sehat sosial
    Maksud dari sehat sosial adalah tidak harus “mengikat”. Artinya, hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga. Jadi hubungan dengan pacar tetap langgeng tetapi hubungan dengan teman juga harus jalan terus. Kan pacaran juga tidak harus bersama pagi, siang, malam.
  4. Sehat seksual
    Secara biologis, kita yang masih remaja ini mengalami perkembangan dan kematangan seks. tanpa disadari hal itu juga mempengaruhi kehidupan seksual seseoarang. Kedekatan secara fisik bisa memicu keinginan untuk melakukan kontak fisik. Kalau diteruskan, bisa tidak terkontrol. Jadi, dalam pacaran kita harus saling menjaga. Artinya tidak melakukan hal-hal yang beresiko (kissing, necking, petting)

Lalu, apa saja yang mempengaruhi perilaku seksual remaja ?

  1. Faktor internal
    * Pengaruh yang berasal dari dalam diri kita
    * Bagaimana kita mengekspresikan perasaan, keinginan, dan pendapat tentang berbagai macam masalah.
    * Menentukan pilihan ataupun mengambil keputusan bukan hal yang gampang. Dalam memutuskan sesuatu, kita harus punya dasar, pertimbangan, dan prinsip yang matang
  2. Faktor eksternal
    Perilaku seks juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar. Contohnya *kemampuan orang tua dalam mendidik kita mempengaruhi pemahaman kita dalam mengenal sesuatu terutama masalah seks. *Lau agama mengajarkan mana yang benar dan mana yang buruk. Pemahaman terhadap apa yang diajarkan agama akan mempengaruhi perilaku kita. Kemudian * remaja cenderung menghabiskan waktu dengan teman sebaya sehingga tingkah laku dan nilai-nilai yang kita pegan banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita. Ditambah lagi Teknologi informasi yang semakin berkembang memudahkan kita untuk mengakses informasi setiap saat. Tetapi informasi tidak selalu membawa pengaruh yang positif.

Mau agar pacaran aman dan awet ?

Agar pacaran aman dan awet, kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan ada dasar dan tujuan yang jelas. Dalam pacaran, bukan tidak mungkin kita akan menemukan perbedaan prinsip. Wajar kok, asalkan bisa saling menghargai. Tiap orang punya hak untuk bicara terbuka termasuk mengungkapkan prinsip masing-masing. Dalam menyampaikan prinsip atau pendapat, dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Terdapat 3 model komunikasi, yaitu :

  1. Pasif
    Kita sulit bisa mengekspresikan keinginan, perasaan dan pikiran kita. Hal ini berefek buruk karena apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya kita tidak berani menolak pas pacar ngajakin kissing, padahal sebenarnya kita tidak mau. Pacara dengan model komunikasi kayak gini hanya akan menghasilkan hubungan yang monoton dan membosankan.
  2. Agresif
    Dalam mengemukakan keinginan, pikiran dan perasaan. Kita cenderung mendominasi, tidak ramah dan mengabaikan kepentingan orang lain. Model komunikasi seperti ini bisa memicu keretakan hubungan kita dengan orang lain.
  3. Asertif
    Ini adalah gaya komunikasi yang paling oke. Kita bisa berikap tegas dalam mengekspresikan keinginan, pikiran, dan perasaan tetapi tetap menghargai orang lain. Kondisi orang lain juga menjadi pertimbangan sebelum mengungkapkan keinginan. Misalnya, menolak dengan sopan dan memberikan alasan yang masuk akal ketika pacar meminta yang aneh-aneh.

Cara berkomunikasi tidak hanya memengaruhi keberhasilan kita berinteraksi dengan orang lain tetapi kita juga mampu berkomunikasi dengan baik menjadikan kita terampil dalam mengambil keputusan.

SELAMAT MENCOBA !!!
SEMOGA PACARANNYA TAMBAH OKE YAW…….

Comments :

4 komentar to “PACARAN, WHY NOT ?”

anggra mengatakan...
on 

Pacaran??
Kalo mau jujur sih,banyakan ruginya daripada manfaatnya..
Mulai dari waktu yang terbuang sia-sia buat nemenin pacar(kan bisa digunakan buat kerja lain yang bermanfaat…),uang yang keluar buat ongkos(minimal neh),buat beli hadiah (pan lebih baek disedekahin tuh uang biar dapet pahala..),konsentrasi yang terus terpaku pada sang pacar(kayak ga ada hal laen aja yang perlu dipikirin)…dlll..
Iya apa iya nih??

estea mengatakan...
on 

manusia berproses sih… remaja menganggap pacaran tu wajar juga merupakan proses. Akan lebih baik lagi bila dalam proses menuju kedewasaan perlu lebih mengasah diri mempelajari ilmu agama, sehingga mengambil keputusan tidak hanya berdasarkan pendapat umum saja, tetapi yang lebih kuat adalah dasar hukum yang berlaku sesuai agama yang dianut. Masa agamanya Islam, tapi soal pacaran menganut paham selain Islam? kan ndak logis…gto menurutQ…

Amir mengatakan...
on 

Pacaran itu,
ya, asal bisa jaga diri aja.

kita hidup di zaman modern yang menganut paham pola pikir primitif.
so, ikut zaman atau "be yourself"??!

comment ku sok keren sepertinya, ya?

Aku dah mampir lho!

Aizna mengatakan...
on 

semoga pacaranku ini bakal jadi yang pertama dan terakhir......
niat sebagai pembelajaran demi capai ridho_Nya...
Allohumma amien.....

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by NAMAKU ASTRIANI